FH Unissula Launching Pusat Studi Kepolisian, Wakapolri: Dorong Riset Strategis dan Rujukan Kebijakan Nasional

Polri resmikan Pusat Studi Kepolisian UNISSULA di Semarang

Semarang, Liputan10.id – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meresmikan Pusat Studi Kepolisian Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang sebagai ruang kolaborasi strategis untuk pengembangan ilmu kepolisian yang berbasis riset akademik. Peresmian dilakukan secara daring oleh Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., serta disaksikan langsung oleh Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Chrysnanda Dwilaksana. Kehadiran pusat studi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kapasitas keilmuan Polri sekaligus melahirkan pemikiran strategis bagi perumusan kebijakan nasional.

Wakapolri dalam sambutannya menegaskan bahwa Polri membutuhkan kolaborasi mendalam dengan perguruan tinggi guna memperkuat fondasi kebijakan keamanan yang berbasis data dan riset. “Kolaboratif Polri dengan akademisi merupakan investasi strategis bagi kualitas kebijakan di masa depan. Dengan dibukanya Pusat Studi Kepolisian FH Unissula, saya berharap lahir riset nasional yang kuat, mencakup isu keamanan pangan, perubahan sosial, hingga rekomendasi kebijakan Polri yang adaptif terhadap tantangan zaman,” ujarnya. Ia mencontohkan keberhasilan model evidence-based policing di Inggris, Australia, dan Selandia Baru sebagai rujukan penting bagi transformasi kepolisian modern.

Rektor Unissula, Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.H., menegaskan komitmen kampus dalam menjadi mitra strategis Polri. “Jika kepolisian suatu negara lemah, negara itu akan mudah rapuh. Tetapi jika kepolisiannya kuat, maka negaranya akan berdiri tegar,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pusat studi ini tidak hanya menghasilkan kajian, tetapi juga mendukung lahirnya polisi yang dicintai rakyat — polisi yang bekerja dengan ilmu, empati, dan keberpihakan pada keadilan substantif.

Pusat Studi Kepolisian FH Unissula diproyeksikan menjadi simpul dialog intelektual dan pusat kajian strategis untuk memperkuat keamanan publik. Sejumlah pakar akan terlibat dalam penelitian kebijakan, pelatihan kepolisian, hingga pengembangan literasi ketahanan pangan. Kepala Lemdiklat Polri, Komjen Pol Chrysnanda Dwilaksana, berharap pusat studi tersebut dapat membuka tradisi akademik yang lebih kuat di tubuh Polri. “Semoga pusat studi ini menyemangati Polri dalam bekerja dan memperluas tradisi riset yang mendukung keamanan masyarakat,” ucapnya.

Wakapolri juga menegaskan bahwa Polri terus memperkuat landasan akademik kelembagaan melalui pembentukan sembilan pusat studi baru, meliputi studi siber, anti korupsi, masyarakat, hingga lalu lintas. Di sisi lain, Polri juga memperkuat implementasi Asta Cita pemerintah melalui penegakan hukum judi online dan narkoba, termasuk pemusnahan barang bukti terbesar dalam sejarah, yaitu 214,8 ton dengan nilai setara Rp 29,37 triliun. Polri turut berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dengan produksi 2,5 juta ton komoditas pertanian di atas 624 ribu hektare lahan serta memperluas program makanan bergizi melalui pembangunan 1.084 SPPG di seluruh Indonesia.

Dengan diresmikannya Pusat Studi Kepolisian FH Unissula, Polri optimistis integrasi antara sains akademik dan pengalaman lapangan akan melahirkan model kepolisian yang lebih adaptif, humanis, dan berbasis riset. Polri percaya pusat studi ini akan tumbuh sebagai Center of Excellence serta menjadi mitra permanen dalam memperkuat kebijakan keamanan nasional dan mewujudkan kepolisian yang semakin dipercaya serta dicintai masyarakat.

(Yus)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *