Jombang, Liputan10.id – Penggunaan halaman SD Negeri Plosogeneng 1, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, untuk acara hajatan pernikahan menuai sorotan. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai menyalahi aturan karena dilakukan di lingkungan sekolah yang merupakan aset pemerintah daerah.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim, menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa sekolah adalah fasilitas publik yang diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Sekolah adalah aset daerah yang penggunaannya diatur dalam Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Aset pemerintah, termasuk halaman sekolah, tidak boleh digunakan untuk kegiatan di luar fungsi pendidikan tanpa izin dan dasar hukum yang sah,” ujar Cholil Hasyim saat dikonfirmasi, Sabtu (18/10/2025).
Menurutnya, penggunaan aset pendidikan untuk hajatan pribadi merupakan bentuk pelanggaran administrasi dan perlu mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait.
“Kami sangat menyayangkan hal ini dan berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang segera melakukan evaluasi serta pembinaan agar tidak terulang di sekolah lain,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Rendra Kusuma, membenarkan adanya kegiatan pesta pernikahan yang digelar di halaman sekolah tersebut.
“Iya, saya sudah cek langsung. Memang benar ada kegiatan manten, dan itu adalah hajatan penjaga sekolah. Akan kami laporkan kepada Ibu Kepala Dinas untuk ditindaklanjuti,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SDN Plosogeneng 1 belum memberikan keterangan resmi terkait penggunaan halaman sekolah untuk acara tersebut. Dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dijadwalkan akan segera melakukan klarifikasi lebih lanjut dalam waktu dekat. (red/cwr)
